Label

TULISAN-Q (317) Album_Q (183) vidio-Q (175) kayu aro (162) gunung kerinci (26)

Senin, 12 Juli 2010

AIRA






LETTER 3
Monday, July, 05th 2010
Izinkan aku sedikit merangkai kata demi kata untuk mengungkapkan semua rasa yang sedang bergelayut dalam jiwaku. Biarpun sebenarnya ku tak tau tentang apa yang membuatku bisa menulis dan merangkai semua kata-kata ini. Mungkin ini “Keajaiban Cinta”. Papa yang jhelek banget,,, yang sok sweet banget yang ngangenin banget… Ni suratnya. Gak marah lagi kan?? Dah di buat ni suratnya. Tau gak,, ngetiknya sampe pegel banget.. Hohoho Pa,, kangen banget ni. Gak tau lagi gimana cara ngungkapin rasa ini. Pengen banget ketemu. Emang susah kalo long distance gini. Tapi ada asiknya juga koq..Hehe “ku kan setia menjagamu bersama dirimu,, dirimu,,, Sampai nanti akan selalu bersama dirimu… Seperti yang kau katakan kau akan selalu ada,, kau akan selalu ada.. Menjaga memeluk diriku dengan cintamu,, dengan cinta mu…” Lagu tu bermakna banget yank.. besok nyanyiin lagu itu buat ma yah. Sama lagu ‘Ku tetap menanti’ .Oqe!! Yank,, ma pengen banget suatu saat kita gak terpisah gini lagi.. pengennya kita sama-sama terus. Gak jauh-jauh gini.. Kapan yah mimpi itu terwujud?? Hehe Tapi kita harus percaya bahwa ini semua adalah yang terbaik dan suatu saat nanti indah akan tetap pada waktunya.. Iya kan?? Semoga ja Allah selalu ngedengerin doa kita yah.. Amiin..!!! Oia,, ni suratnya di buat sepanjang mungkin sampe tangan ma bener-bener pegel. Ada cerita TENTANG AIRA juga nie. Sejak awal kita deket sampe sekarang. Ceritanya bener-bener lengkap yank.. Ada ungkapan-ungkapan hati ma juga.. Yang pasti keren… Hohoho ^_^ Jangan ketawa pas bacanya. Ntar di kira orang gila lagi ..wkwkwk. Nnnn,,,, Jangan lupa di balez yank….Oqe!!! Met ngebaca yah…. Love U,,, Miz U Much Love,,,, RIRIN ARSITA
Untukmu cintaku,,, Untukmu yang selalu merajai hati dan anganku,,yang senantiasa menyanjung namaku,,yang memberi arti dalam hidupku..kau dan aku menyatu dalam balutan cinta,,merangkai indahnya kasih merajut hasrat untuk saling memiliki selamanya.. Sepanjang waktu yang ku lalui,,ku teguhkan jiwa dan ragaku untuk mencintai dirimu sepenuh hatiku..andai sebuah keabadian kan ku gapai,,ku ingin selalu bersama dirimu..telah ku berikan seluruh cinta dan kasihku hanya untukmu..Kasih,percayalah!!bahwa aku adalah jiwa bagi ragamu,aku adalah nafas bagi hidupmu dan aku adalah denyut bagi nadimu..semoga selamanya cinta akan menyatukan kita.. Ketika langit senja menampakkan cahayanya dan berganti sejuknya pagi yang memberikan nafas baru bagi setiap jiwa yang ada,,, Selama itu pula ku selalu merindukan kehadiranmu di sisi ku selamanya.. Di kala pagi ketika angin menghembuskan nafas segarnya ku selalu berharap apapun yang kau lakukan di setiap hari-hari mu dapat memberikanmu suatu kebahagiaan.. Selalu mendapat ridha_Nya dan bisa menjalani hari-hari yang indah ,, bertahan hingga nanti waktu mempersatukan kisah cinta indah ini… Di kala senja ketika matahari tergelincir kembali ke peraduannya ku juga selalu berdoa dan berharap kau juga akan kembali dengan senyum kebahagiaan dan sebuah hasil yang bisa di banggakan untuk kelak ketika waktu mempersatukan.. Ku ingin malam menyelimutimu dengan kasih sayang tulus yang akan menemani mu mengejar cita,, angan dan mimpimu.. Seperti aku yang selalu berharap malam mendengarkan harap pintaku hingga Tuhan mendengar ceritanya.. Begitu indahnya mimpiku mengharap sebuah keajaiban yang ku sendiri tak tau kapan akan terwujud dan memberikan suatu kebahagiaan tiada tara dalam hidupku.. Yang ku tau aku akan selalu berusaha mengejar semua mimpi itu hingga kapanpun.. Meski tak sanggup lagi aku berjalan,, tak sanggup lagi aku bernafas,, ku akan tetap setia pada satu janji suci yang membawaku pada sebuah cinta yang begitu indah dan bermakna dalam hidupku..
Tentang AIRA
Dia bukan orang baru dalam hidupku. Aku mengenalnya beberapa tahun yang lalu. Dia tetanggaku di Jambi. Ini membuatku jarang bertemu dengannya dan hanya bertemu ketika aku pulang ke Jambi. Awal mengenalnya biasa saja. Namun tak ku pungkiri bahwa aku selalu ingin tau tentang apa yang dikerjakannya sehari-hari. Pernah aku melihatnya sedang bersama teman wanitanya. Sejak saat itu aku selalu mencari tau tentangnya. Aku melihatnya dari balik jendela rumahku. Mengintainya seperti kucing yang sedang mengintai ikan. Entah apa yang ku fikirkan saat itu. Yang jelas ku hanya ingin tau tentang kepribadiannya. Pernah juga aku bertanya pada beberapa orang kakak ku yang tinggal di sana yang kemungkinan tau tentangnya. Dan jawaban mereka membuatku kaget karena dia tak seperti yang aku fikirkan. Kakakku bilang dia bukan orang yang baik. Apalagi tuk di jadikan seorang pacar. Mereka bilang dia suka berganti-ganti pasangan. Aku tak percaya membuat rasa penasaranku semakin menjadi-jadi. Mungkin ia tak pernah menyangka dan menyadari tingkah k u yang selalu mengamatinya dari kejauhan. Saat ia di masjid membantu kakeknya atau mungkin ketika ia telah rapi akan pergi yang ku sendiri tak tau hendak kemana. Tak ada yang tau tentang pengamatanku. Tapi inilah yang ku lakukan . Entah apa yang membuatku begitu tertarik mengenai kepribadiannya. Aku pun jadi bingung. Namun itu hanya terasa sejak aku berada di Jambi saja ketika aku berada dekat dengannya dan hanya dipisahkan oleh dinding rumah saja. Ketika ku pulang ke Solok rasa itu tak berlanjut. Aku tak pernah memikirkannya lagi. Saat itu aku mengambil kesimpulan bahwa itu hanya sekedar rasa ingin tauku terhadapnya. Itu saja. Februari 2009,,sekitar 2 tahun setelah kejadian itu.. Pagi itu aku mengangkat handphone adikku yang berdering. Tak ada nama di layar Telepon Seluler itu. Saat ku jawab, suara itu mengikuti suaraku. Dia mengucapkan apapun yang ku ucapakan. Ketika ku bertanya “Dengan Siapa?” , suara itu mlemparkan pertanyaan yang sama dengan pertanyaanku. Lalu ia tertawa dan kemudian memutus sambungan telpon itu. Aku seperti mengenal dengan akrab suara itu. Ya, suara orang yang selama ini ku amati ketika di Jambi. Suara ‘Bang Ihsan’. Begitu aku memanggilnya. Aku begitu yakin dengan tebakanku. Aku begitu mengenal suara itu. Sudah tak asing lagi rasanya suara itu karena pengamatanku tentangnya waktu itu di Jambi. Sejak itu nomor itu terus saja menghubungi nomor adikku itu. Entahlah ku juga bingung mengapa dia menghubungi ke nomor adikku. Mungkin dia tak mengetahui nomor handphone ku atau dia memang ingin mengganggu adikku.. Aku tak mengerti. Beberapa hari kemudian ada pesan masuk ke handphone adikku dari nomor itu hingga ku tau bahwa tebakanku benar. Itu memang Bang Ihsan. Dia tak tau kalau nomor yang dia hubungi adalah nomor adikku bukan nomorku. Sejak ia tau, ia meminta nomor handphone ku. Sejak saat itu kami mulai dekat. Sering berkomunikasi hingga semua temanku bilang dia adalah pacarku. Padahal tidak. SMS , Telepon sering ku dapat darinya. Bahkan hampir setiap hari. Namun itu tak berlangsung lama. Mungkin hanya satu bulan. Sebab aku akan melaksanakan Ujian Akhir Nasional di SMP saat itu. Karena tak ingin waktu belajarku terganggu, aku memilih untuk meninggalkan segala hal yang mungkin membuatku lepas kontrol untuk menghadapi ujian nasional penentu nasibku ke depannya. Aku begitu serius belajar. Karena aku benar-benar ingin lulus dengan nilai yang bagus dan memuaskan. ***** Ujian Nasional telah berlalu. Rasanya aku bebas bagaikan burung keluar dari sarangnya. Saat itu aku dekat dengan seorang temanku. Sejak kelas 1 SMP dia bilang telah menyukaiku. Tapi aku belum bisa menerimanya. Dia ADE. Seorang laki-laki yang ku fikir sangat tangguh dan gigih untuk bisa dekat denganku. Semua temanku bilang bahwa aku harus menerimanya. Aku ragu. Aku tak pernah menyukainya. Aku menganggapnya hanya sebagai teman biasa. Tak lebih dari itu. Pernah aku ceritakan rasa bingung ku itu pada Bu Yenni, guru terdekatku. Bu Yenni bilang jangan di terima jika aku memang benar-benar tidak menyukainya. Tapi aku merasa kasihan dengan Ade. Aku tak sanggup tuk menolaknya untuk ke sekian kalinya. Saat itu ku bulatkan tekad untuk menerimanya. Tapi aku ingin berbicara langsung dengannya. Kami janjian untuk bertemu dua hari lagi. Waktu itu bertepatan dengan pengumuman penerimaan siswa baru di SMA favoritku.. Malamnya aku berdoa agar aku di terima di sekolah itu dan juga supaya aku di berikan keputusan yang terbaik. Siang harinya tiba-tiba aku teringat pada sosok ‘Bang Ihsan’. Entah kenapa aku jadi ingin sekali curhat dengannya mengenai masalahku ini. Awalnya aku sedikit ragu menghubunginya kembali. Aku takut ia marah karena waktu itu aku memutuskan komunikasi tanpa memberi alasan yang jelas. Namun aku memberanikan diri. Aku mencari-cari nomor handphone nya yang mungkin pernah tertulis di buku ku. Lama aku mencari tak juga ketemu. Semua nomor di handphone telah terformat hingga aku tak tau bagaimana lagi tuk menghubunginya. Ku coba mengingat-ingat nomornya. Beberapa kali aku salah sambung. Namun akhirnya aku berhasil mengingat nomornya dengan sempurna. Sejak siang itu aku mulai berkomunikasi lagi dengannya. Tapi ada satu hal yang membuat aku kecewa, saat aku menyuruhnya untuk menebak siapa aku jawabannya tak pernah tepat. Aku tak kenal dengan begitu banyak nama yang telah di sebutnya untuk menebak namaku. Aku tak tau nama siapa itu. Dik Shyl, Dik Na,.. Aku sungguh tak mengenal nama-nama itu. Aku terluka. Secepat itukah ia melupakan sosok yang baru 2 bulan lalu di dekatinya. Fikiranku merancau. Aku mulai memikirkan kata-kata kakakku yang bilang kalau dia bukan laki-laki yang baik. Mungkin setelah kejadian itu terbukti sudah apa yang selama ini ku dengar tentangnya. Cukup lama ia mengingat siapa aku. Mungkjin sekitar 3 hari. Dan ini sebenarnya membuatku IL_FEEL. Dia meminta maaf karena merasa telah bersalah. Tak ada alasan untukku untuk menolak kata maafnya. Itu awalnya aku dan ‘Bang Ihsan’ mulai berkomunikasi lagi. Kami mulai dekat seperti 2 bulan yang lalu. Aku pun sudah tak canggung untuk bercerita tentang keluh kesahku. Entah kenapa aku mempercayainya sebagai teman curhatku. Semudah itu. Semakin dekat dan dekat. Itu yang ku rasakan sejak kami mulai berkomunikasi lagi. Karena hadirnya dia lagi, aku lupa akan persoalanku dengan Ade. Bahkan aku tak mengingatnya sama sekali. Tak ku sadari ternyata hari itu adalah hari dimana aku sudah membuat janji dengan Ade untuk bertemu. Untungnya sahabatku mengingatkanku. Padahal aku tak ingat sama sekali. Aku sibuk membalas SMS dari ‘bang Ihsan’. Hari itu aku ambil keputusan untuk tidak jadi menerima Ade. Aku merasa telah sangat tertarik dengan sosok yang sedang dekat denganku. Dan itu bukan Ade. Ku akui caraku salah. Aku membatalkan janji hanya melalui SMS tanpa memberikan alasan yang mendukung. Aku tak peduli lagi akan hal itu. Mungkin saat itu aku mulai ”Jatuh Cinta”. Entah apa yang terjadi dengan Ade saat itu. Kata teman-temanku ia begitu kecewa. Tapi setan yang sedang merasuk dalam jiwaku tak mengizinkan aku untuk berkata “kasihan dia”. Yang ku tau aku benar-benar JATUH CINTA. Mungkin itulah awal hubunganku yang semakin serius dengan ‘Bang Ihsan’. Begitu indah rasanya perasaan ini. Tiada hari bagi kami untuk tidak berkomunikasi. Aku tau, mungkin itu namanya PDKT. Dia lebih intensif menghubungiku. Bahkan, suatu waktu dia memintaku untuk mengirimkan fotoku melalui layanan GPRS/MMS dari handphone. Katanya ia ingin melihat wajahku setelah sekitar 2 tahun kami tak pernah bertemu. Dengan mudahnya aku mengiyakannya. Dengan syarat dia juga harus mengirimkan fotonya untukku. Jujur aku sangat ingin melihat wajahnya yang terbaru. Karena rasa penasaranku timbul kembali. Beberapa bulan kemudian, semua rasa rindu , penasaran dan segala macam yang aku dan juga mungkin dirasakan ‘Bang Ihsan’ selama ini tertumpah ruah. Ketika itu untuk kali pertama sejak hubungan kami special kami bertemu. Segala macam rasa menumpuk di ubun-ubun ku. Deg-degan, takut, khawatir, semuanya bercampur menjadi satu. Saat bertemu,,, yah semua seperti belum terbiasa karena memang begitu. Canggung. Bahkan malu-malu. Akh, entahlah tak bisa ku gambarkan perasaanku saat itu. Sampai beberapa hari aku di sana belum pernah kami ada waktu untuk sekedar berbicara tentang sebuah rasa yang sejak beberapa bulan lalu kami rasakan. Saat itu ia masih memiliki kesibukan lain. Aku ingin sekali untuk berbicara dengannya. Namun, aku masih malu. Karena rasa malu itu juga yang membuat aku beberapa kali memikirkan tawarannya untuk mengajakku jalan. Itu karena aku sadar bahwa keluarga kami sudah saling mengenal akrab. 21 September 2009,,,, hari itu aku di ajaknya jalan. Yah, setidaknya untuk melepas semua rindu yang tersisa sekaligus waktu terakhir yang bisa kami habiskan karena besoknya aku akan segera pulang ke rumahku di Solok. Kali ini kembali aku tak bisa mengungkapkan rasa yang sedang ada dalam diriku. Bahagia, senang, semuanya. Tak ku sangka dengan gentle ia meminta izin pada orangtua dan nenekku untuk menajakku jalan-jalan. Aku semakin menyukainya. 2 jam sudah kami berada di atas sepeda motor besar yang ia bawa. Kami sampai di Danau Kerinci. Betapa indahnya ku rasakan Danau itu. Terlebih karena aku bersamanya. Hari itu benar-benar indah meski sebenarnya awan tak mau mengikuti kebahagiaan dan keceriaan kami.. Di Danau Kerinci itu awal janji kami terikat. Tuk saling setia, saling percaya dan tak pernah untuk saling mengkhianati. Janji itu begitu berarti dan bermakna. DEMI ALLAH, DEMI CINTA, DEMI KITA DAN DEMI KANDA. Yah, janji itu sangat bermakna. Kami berharap janji itu akan selalu di kenang. Tak pernah terlupa dan tentunya akan selalu menepati janji itu selamanya. Yah, semoga saja. 22 September 2009,,,, hari itu aku harus kembali pulang ke rumahku di Solok. Berat sekali rasanya hatiku untuk meninggalkan semua kebahagiaan itu. Terlalu susah. Aku sudah terlanjur bahagia di sana. Tapi bagaimanapun juga aku harus pulang. Sedih……. Tangis……. Hari itu AIRA tercipta. Ahmad Ihsan Ririn Arsita. Entah mendapat inspirasi darimana ia menciptakan nama itu. Yang ku tau itu sebuah nama yang begitu indah untuk kami. Aku tak pernah menyangka semua akan terjadi seindah ini.. Tak ku sangka aku dekat dengannya hingga kami mengakui hubungan ini sebagai “PACARAN”. Ya, entah kapan hubungan itu di proklamirkan sebagai hubungan special. Berjalan begitu saja. Mengalir bagai air. Hingga saat ini. Di bulan July 2010 ini sekitar 1 tahun hubungan ini telah terjalin. Ku harap ini akan menjadi selamanya. Karena aku BENAR-BENAR CINTA. 
ProklaCinta
Dengan ini menyatakan bahwa aku Rhi2en A mencintai A Ihcan 4ever,,mencintai sepenuhnya,,menerima segalanya dan apa adanya..menyatukan segala perbedaan dan berusaha menjadi yang terbaik.. Segala perjanjian yang menyangkut keutuhan cinta kami berdua akan selalu q ingat dan q tepati demi allah,demi cinta,demi A.ihcan dan demi kami berdua… Atas nama cinta,,28 09 2009 @ir@ 4ever
Proklacinta kanda
““Aku A Ihcan menyatakan bahwa aku cinta mati kepada Rhi2en A Hal2 yang mengenai percintaan diselenggarakan dengan cara bersama di danau kerinci 21 09 2009”” @ir@ 4ever
Ririn Ihsan FOREVER

Tidak ada komentar:

Posting Komentar