Label

TULISAN-Q (317) Album_Q (183) vidio-Q (175) kayu aro (162) gunung kerinci (26)

Rabu, 22 Desember 2010

OSMOREGULASI PADA PISCES

Osmoregulasi Pada Ikan

Dibandingkan dengan ikan nila lokal, maka ikan nila gift mempunyai karakteristik yang lebih unggul. Daya tahan tubuh yang lebih baik memungkinkan ikan nila gift lebih toleran terhadap kisaran nilai salinitas air yang lebih tinggi dan lebih tahan terhadap serangan penyakit. Ikan nila gift merupakan varietas unggul yang dikembangkan oleh Internasional Centre for Living Resources Management (ICLARM). Nama GIFT dari ikan nila gift berasal dari singkatan Genetic Improvement of Farmed Tilapias. Ikan nila gift toleran terhadap kadar salinitas dengan kisaran 0-29 per mil.

Salinitas adalah jumlah total material dalam gram yang terdapat dalam 1 kg air laut. Dimana seluruh karbonat telah dikonversi menjadi oksida, bromida dan iodida diganti oleh klorin dan seluruh material organik telah dioksidasi sempurna. Peristiwa pengaturan proses osmosis dalam tubuh ikan dikenal dengan sebutan osmoregulasi. Tujuan utama osmoregulasi adalah untuk mengontrol konsentrasi larutan dalam tubuh ikan. Apabila ikan tidak mampu mengontrol proses osmoregulasi yang terjadi ikan yang bersangkutan akan stres dan mati. Hal ini karena tidak terjadi keseimbangan konsentrasi larutan tubuh, yang akan berada diluar batas toleransinya. Osmoregulasi berbeda antara ikan air tawar dan ikan air laut dan proses ini penting untuk menjaga keseimbangan osmotik ikan pada lingkungan hidupnya.

Pada ikan air tawar, air secara terus menerus masuk kedalam tubuh ikan melalui insang. Ini secara pasif berlangsung melalui suatu proses osmosis yaitu, terjadi sebagai akibat dari kadar garam dalam tubuh ikan yang lebih tinggi dibandingkan dengan lingkungannya. Dalam keadaan normal proses ini berlangsung seimbang. Ikan air tawar harus selalu menjaga dirinya agar garam tidak melarut dan lolos ke dalam air. Garam-garam dari lingkungan akan diserap oleh ikan menggunakan energi metaboliknya. Apabila hal ini terjadi maka ikan yang bersangkutan akan mengalami masalah. Ikan mempertahankan keseimbangannya dengan tidak banyak minum air, kulitnya diliputi mucus, melakukan osmosis lewat insang, produksi urinnya encer, dan memompa garam melalui sel-sel khusus pada insang. Secara umum kulit ikan merupakan lapisan kedap, sehingga garam di dalam tubuhnya tidak mudah bocor kedalam air. Satu-satunya bagian ikan yang berinteraksi dengan air adalah insang.

Pada ikan air laut terjadi kehilangan air dari dalam tubuh melalui kulit dan kemudian ikan akan mendapatkan garam-garam dari air laut yang masuk lewat mulutnya. Organ dalam tubuh ikan menyerap ion-ion garam seperti Na+, K+ dan Cl-, serta air masuk ke dalam darah dan selanjutnya disirkulasi. Kemudian insang ikan akan mengeluarkan kembali ion-ion tersebut dari darah ke lingkungan luar.

Pada saat ikan sakit, luka, atau stres proses osmosis akan terganggu sehingga air akan lebih banyak masuk kedalam tubuh ikan, dan garam lebih banyak keluar dari tubuh. Akibatnya beban kerja ginjal ikan untuk memompa air keluar dari dalam tubuhnya meningkat. Bila hal ini terus berlangsung bisa sampai menyebabkan ginjal menjadi rusak sehingga ikan mati. Dalam keadaan normal ikan mampu memompa air kurang lebih 1/3 dari berat total tubuhnya setiap hari. Penambahan garam kedalam air diharapkan dapat membantu menjaga ketidakseimbangan ini, sehingga ikan tetap bertahan hidup dan mempunyai kesempatan untuk memulihkan dirinya dari luka atau penyakit. Tentunya dosis untuk ikan harus diantur sedemikian rupa sehingga kadar garamnya tidak lebih tinggi dari pada kadar garam dalam darah ikan. Apabila kadar garam dalam air lebih tinggi dari kadar garam darah, efek sebaliknya akan terjadi, air akan keluar dari tubuh ikan, dan garam masuk kedalam darah, akibatnya ikan terdehidrasi dan akhirnya mati.

Pada kadar garam yang tinggi garam sendiri akan berfungsi untuk mematikan penyakit terutama yang diakibatkan oleh jamur dan bakteri. Meskipun demikian lama pemberiannya harus diperhatikan secara seksama agar jangan sampai ikan mengalami dehidrasi. Osmoregulasi merupakan suatu fungsi fisiologis yang membutuhkan energi, yang dikontrol oleh penyerapan selektif ion-ion melewati insang dan beberapa bagian tubuh lainnya dikontrol oleh pembuangan yang selektif terhadap garam-garam. Kemampuan osmoregulasi bergantung suhu, musim, umur, kondisi fisiologis, jenis kelamin dan perbedaan genotip.

Osmoregulasi sangat penting pada hewan air karena tubuh ikan bersifat permeabel terhadap lingkungan maupun lautan garam. Sifat fisik lingkungan yang berbeda menyebabkan ada perbedaan proses osmoregulasi antara ikan air tawar dengan ikan air laut. Urea merupakan produk metabolisme nitrogen, yang dikeluarkan dari tubuh ikan berupa urin tetapi jumlahnya sedikit. Pada ikan air tawar penyerapan urea dan TMAO berfungsi untuk mempertahankan tekanan osmotik dalam tubuh.

COUTTESY N THANKS TO : http://www.seafoodaddict.com/?p=906

Tidak ada komentar:

Posting Komentar