Label

TULISAN-Q (317) Album_Q (183) vidio-Q (175) kayu aro (162) gunung kerinci (26)

Rabu, 29 Juni 2011

SEL DARAH MERAH

NAMA : TITIN IDAYANI
NIM : 09.384.08
REFERENSI : Oman Karmana.2007.Biologi.Bandung : Grafindo Media Pratama.
Daroji Haryati.2007.Konsep dan Penerapan Sains Biologi 2.Solo : Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Evelyn C.Pearce. 2002.Anatomi Dan Fisiologi Untuk paramedis. jakarta. Pt Gramedia Pustaka Utama


SEL DARAH MERAH (ERITROSIT)

Sel darah merah (eritrosit) berbentuk bulat pipih, bagian tengahnya cekung yang tidak berinti.Eritrosit berwarna merah karena mengandung hemoglobin.Hemoglobin adalah senyawa protein yang mengandung zat besi.Sel darah merah di bentuk di dalam sumsum merah tulang pipih.Selanjutnyanya, darah beredar ke seluruh bagian tubuh melalui pembuluh darah.

Umur sel darah merah lebih kurang 120 hari.Sel darah merah yang telah tua akan di bongkar oleh hati dan limfa.Sel darah di dalam hati, hemoglobin di ubah menjadi zat warna empedu (bilirubin) yang kemudian di tampung dalam kantong empedu.Bilirubin berfungsi memberi warna pada feses.Zat besi yang terdapat pada hemoglobin akan dilepas dan di gunakan untuk membentuk sel darah merah baru.

Fungsi utama dari sel darah merah adalah mengikat oksigen dan karbodioksida.Bagian sel darah merah yang sangat berperan dalam mengikat oksigen adalah hemoglobin.Proses oksigen oleh hemoglobin dalam paru-paru dapat di ikhtisarkan sebagai berikut :
Hb (hemoglobin) + O2 (oksigen) HbO¬2 (Aksi hemoglobin)
Karbon dioksida lebih mudah larut dalam air dari pada oksigen.Karo dioksida mudah berikatan dengan air dalam plasma darah membentuk asan karbonat.

Asam karbonat kemudian membebaskan ion hydrogen yang menyebabkan pH darah akan turun (asam).Apabila karbon dioksida hanya di angkat dengan cara
ini,metabolisme tubuh akan terganggu.Agar tidak membahayakan, tidak lebih dari 5% - 10% karbon dioksida yang di hasilkan jaringan mengalami pengangkutan dengan cara ini.Selebihnya, pengangkutan karbon dioksida di lakukan oleh sel darah merah.Sekitar 25% karbon dioksida berikatan dengan hemoglobin dalam sel darah merah membentuk karbamino hemoglobin.

Karbondioksida tidak tergabung dengan hemoglobin di tempat yang sama pada oksigen.Sel darah merah dari jantung yang sampai ke sel-sel tubuh akan membebaskan oksigen dan meningkatkan pengangkutan karbon dioksida dari sisa-sisa oksidasi sel.Sel darah merah yang membawa karbon dioksida tersebut dari sel-sel tubuh saat sampai ke paru-paru akan mengikat oksigen.Pengikatan oksigen oleh hemoglobin ini akan menaikkan pembebasan karbon dioksida.Dengan adanya dua mekanisme penting tersebut, pengangkutan karbon dioksida dapat berlangsung dengan aman dan cepat.

Sel darah merah atau eritrosit berupa cakram kecil bikonkaf, cekungan pada kedua sisinya, sehingga dilihat dari samping nampak seperti dua buah bulan sabit yang saling bertolak belakang.Dalam setiap millimeter kubik darah terdapat 5.000.000 sel darah.Kalau dilihat satu per satu warnanya kuning tua pucat, tetapi dalam jumlah besar kelihatan merah dan memberi warna pada darah.Strukturnya terdiri atas pembungkus luar atau stroma.Berisi massa hemoglobin.

Hemoglobin memiliki unsur Fe2+.Hb memiliki daya afinitas terhadap CO lebih tinggi dari pada terhadap O2.Oleh sebab itu pengikat O2 oleh Hb dapat bersaing dengan pengikatan CO oleh Hb, padahal CO sangat berbahaya oleh tubuh.Eritrosit dibentuk di dalam sumsum tulang merah.Pada anak-anak, eritrosit di bentuk pada tulang pipa atau tulang panjang, selama perkembangan nya eritrosit dalam sumsum tulang memiliki ukuran sel dan inti sel yang besar, tetapi tidak mengandung hemoglobin.

Sel darah merah memerlukan protein karena strukturnya terbentuk dari asam amino.Mereka juga memerlukan zat besi, sehingga untuk membentuk penggantinya diperlukan diet seimbang yang berisi zat besi.Wanita memerlukan lebih banyak zat
besi karena beberapa di antaranya di buang sewaktu menstruasi.Sewaktu hamil diperlukan zat besi dalam jumlah yang lebih banyak lagi untuk perkembangan janin dan pembuatan susu.Sel darah merah dibentuk di dalam sumsum tulang, terutama dari tulang pendek, pipih dan tak beraturan dari jaringan kanselus pada ujung tulang pipa dan dari sumsum dalam batang iga-iga dan dari sternum.

Perkembangan sel darah dalam sumsum tulang melalui berbagai tahap : mula-mula besar dan berisi nucleus tetapi tidak ada hemoglobin.Kemudian dimuatkan hemoglobin dan akhirnya kehilangan nukleusnya dan baru diedarkan ke dalam sirkulasi darah.Rata-rata panjang hidup darah merah kira-kira 115 hari.Sel menjadi usang dan dihancurkan dalam system retikulo-endotelial, terutama dalam limpa dan hati.Globin dari hemoglobin dipecah menjadi asam amino untuk diguanakan sebagai protein dalam jaringan-jaringan dan zat besi dalam hem dari hemoglobin dikeluarkan untuk digunakan dalam pembentukan sel darah merah lagi.Sisa hem dari hemoglobin diubah menjadi bilirubin (pigmen kuning) dan biliverdin yaitu yang berwarna kehijau-hijauan yang dapat dilihat pada perubahan warna hemoglobin yang rusak pada luka memar.

Bila terjadi pendarahan maka sel darah merah dengan hemoglobinnya sebagai pembawa oksigen, hilang.Pada perdarahan sedang, sel-sel itu diganti dalam waktu beberapa minggu berikutnya.Tetapi bila kadar hemoglobin turun sampai 40% atau di bawahnya, maka diperlukan transfuse darah.Hemoglobin adalah protein yang kaya akan zat besi.Ia memiliki afinitas (daya gabung) terhadap oksigen dan dengan oksigen itu membentuk oxihemoglobin di dalam sel darah merah.Dengan melalui fungsi ini maka oksigen dibawa dari paru-paru ke jaringan-jaringan.

Jumlah hemoglobin dalam darah normal ialah kira-kira 15 gram setiap 100 ml dan jumlah ini biasanya disebut “100 persen”.Dalam berbagai bentuk anemi jumlah hemoglobin dalam darah berkurang.Dalam beberapa bentuk anemi parah, kadar itu bisa di bawah 30 persen atau 5 gram setiap 100 ml.Karena hemoglobin mengandung besi yang diperlukan untuk bergabung dengan oksigen,.Maka dapat dimengerti bahwa pasien semacam itu memperlihatkan gejala pertama anemi kekurangan zat besi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar