Label

TULISAN-Q (317) Album_Q (183) vidio-Q (175) kayu aro (162) gunung kerinci (26)

Jumat, 22 Juni 2012

jalur pendakian gunung sumatra

Gunung Sibayak 2094 m
   
Gunung Sibayak Yang terletak didataran tinggi Karo dengan ketinggian 2.094 m dari permukaan laut. Gunung yang keadaan puncaknya yang sudah porak poranda karena letusan di masa lalu ini bisa dicapai dari dua tempat yaitu: dari desa Raja Berneh (Semangat Gunung) dan dari kota Brastagi. Gunung Sibayak ini merupakan gunng api yang masih aktif, dan mempunyai kawah yang cukup landai untuk dituruni dan tampak tidak terlalu berbahaya asalkan jangan terlalu dekat.


Description: http://www.highcamp.org/file/sibayak/image/sbyk01.jpg
Gunung ini tidak begitu sulit untuk didaki bahkan oleh seorang pemula sekalipun. Seperti halnya Gunung Gede di Jawa Barat, gunung ini selalu ramai dikunjungi oleh para pendaki lokal dimalam minggu. Mereka biasanya mulai mendaki sekitar jam 02.00 dini hari untuk mendapatkan pemandangan matahari terbit dipuncak gunung ini.
Dari puncak gunung ini kita bisa menyaksikan pemandangan kota Medan di kejauhan.
Faktor kondensasi di gunung ini sangat tinggi yang menyebabkan seringnya terlihat kabut yang bergerombol didaerah puncak.


Untuk mencapai gunung ini bisa kita daki dari dua tempat yaitu; dari Desa Raja Berneh (Semangat Gunung) dan dari kota Brastagi. Kedua-duanya bisa dicapai dengan angkutan dari kota Medan. Dari Brastagi pendakian dimulai dari jalan setapak yang terletak dibelakang bukit Gundaling. Akan tetapi pendakian yang tercepat adalah dari desa Raja Berneh yang terletak sekitar 7 km dari jalan raya Medan - Brastagi. Melewati pemandian air panas Lau Sidebuk-debuk. Keadaan desa ini sangat heterogen dalam beragama, dengan rumah-rumah ibadat, Katolik, Protestan dan Islam yang saling berdampingan.
Desa Raja Berneh ini menghasilkan sayur dam buah-buahan. Tepat di kaki gunung ditemui sebuah sumber air panas yang merupakan juga daerah pintu masuk jalan setapak menuju puncak.
Jalan setapak ke puncak sangat jelas. Sepanjang jalan tidak ada ciri-ciri khusus, hanya di pinggang gunung terdapat sebuah gua kecil yang menjorok satu meter kedalam. Kemudian memasuki sebuah sungai kering, terus melewati daerah hutan bambu sebelum memasuki hutan yang sebenarnya. Dari daerah ini ada sebuah jalan rintis yang berbelok ke kanan kearah bukit Pertektekan.
Memasuki Daerah puncak tumbuhan mulai rendah dan mulai memasuki daerah berkerikil dan berbatu yang tidak begitu kompak. Jalan setapak tidak begitu jelas dan ada baiknya anda berhati-hati didaerah ini.
  • 03°14'10.3" LU 98°29'46.7" BT ketinggian 1774m
  • 03°14'14.3" LU 98°29'54.7" BT ketinggian 1842m
  • 03°14'19.1" LU 98°30'17.7" BT ketinggian 1977m
  • 03°14'25.1" LU 98°30'23.1" BT ketinggian 2053m
  • 03°14'27.4" LU 98°30'16.4" BT ketinggian 2102m
  • 03°14'26.8" LU 98°30'15.1" BT ketinggian 2104m


Selain pemandangan di puncak yaitu kawah dan pemandangan kota medan di kaki gunung ini juga terdapat pemandian air panas yang biasa dikunjungi oleh para turis lokal yaitu pemandian air panas Lau sidebuk-debuk.
***********
UP-DATE DATA DARI PENGUNJUNG
Deni Rinaldi >>>>> Medan Sumatera Utara
email: de_antique@yahoo.com
Selain dua jalur yang di sebutkan diatas,ada satu lagi rute munuju puncak gunung Sibayak. yaitu jalur 54. jalur ini terletak di kawasan tongkoh (bakaran jagung) yang terletak di jalan raya Medan-Brastagi, rute di jalur 54 merupakan rute yang penuh tantangan. Tanjakan yang curam merupakan tantangan yang wajib di lewati para pendaki, selain itu hutan nya masih sangat asri. Di jalur menuju puncak banyak di jumpai tanaman rotan, selain itu rute ini banyak di gunakan untuk diksar anggota mapala di Medan dan sekitarnya. Setelah melewati hutan yang rindang, maka kita akan
menjumpai daerah cadas(hampir munuju puncak). Untuk mata air, jalur ini hanya
memiliki sedikit sumber mata air. Oleh karna itu diwajibkan untuk banyak membawa persediaan air dari kaki gunung.

***********
UP-DATE DATA DARI PENGUNJUNG
Rahel Prangin-angin Sukatendel >>>> Medan Sumatera Utara (member milis HC )
email:
putri_sibayak76@yahoo.com
Tanah Karo merupakan dataran tinggi karo dgn ibukota Kabanjahe yang terletak 77 km dari kota Medan, ibukota Propinsi Sumatera Utara. Luas daerah Kabupaten Karo sekitar 2.127,25 kilometer persegi yang terbentang di dataran tinggi dengan ketinggian 600 sampai 1400 meter diatas permukaan laut. Karena berada diketinggian tersebut tanah Karo Simalem mempunyai iklim yang sejuk dengan suhu berkisar antara 16
sampai 17 derajat celcius.

Didataran tinggi Karo inilah bisa kita temukan indahnya nuansa alam pegunungan dgn udara yg sejuk dgn ciri khas daerah buah dan sayur. Di Daerah ini juga bisa kita nikmati keindahan Gunung berapi Sibayak dalam keadaan aktif berlokasi di atas ketinggian 2.172 meter dari permukaan laut. Arti Kata Sibayak adalah Raja. Berarti Gunung Sibayak adalah Gunung Raja menurut pengertian nenek moyang suku Karo.
Dulu Tanah Karo terdapat 4 Kerajaan denganRaja(Sibayak)
1. Kerajaan Sibayak Lingga ( asal mula Marga Karo-Karo Sinulingga).
2. Kerajaan Sibayak Sarinembah ( asal mula Marga Sembiring Milala )
3. Kerajaan Sibayak Suka ( asal mula Marga Ginting suka )
4. Kerajaan Sibayak Barusjahe ( asal mula Karo-Karo Barus )
5. Kerajaan Sibayak Kutabuluh ( asal mula Marga Prangin-angin)


Dalam Pendakian ke gunung Sibayak kita akan melewati hutan belantara tropis dan tebing yang penuh tantangan serta puncak gunung terdapat hamparan dataran tempat berkemah. Dari puncak gunung terlihat kawah yang masih aktif mengeluarkan magma dan pemandangan yang indah dan menawan. Jarak dari Kota Berastagi ke tempat awal
pendakian dari Desa Jaranguda 1,5 km dan dari Desa Raja Berneh 15 km. Lama pendakian diperkirakan antara dua sampai tiga jam.
Dilihat dari Geografi Kabupaten Karo terletak di dataran tinggi Pegunungan Bukit Barisan dan merupakan daerah Hulu Sungai. Wilayah Kabupaten Karo adalah 2.127,25 kilometer persegi atau 212.725 Ha atau 2,97 persen dari luas Propinsi Daerah TIngkat I Sumatera Utara, dan secara geografis terletak diantara 2 derajat 50 menit Lintang Utara sampai 3 derajat 19 menit Lintang Utara dan 97 derakat 55 menit Bujur
Timur sampai dengan 98 derajat 38 menit Bujur Timur.

Batas-batas wilayah Kabupaten Karo adalah:
-Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Deli Serdang
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Dairi dan Tapanuli Utara
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang dan

Kabupaten Simalungun
-Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tenggara (Propinsi
Daerah Istimewa Aceh)

Kabupaten Karo terletak pada ketinggian 140 sampai dengan 1400
meter diatas permukaan laut dengan perbandingan luas sebagai berikut:
- Daerah ketinggian 140 sampai dengan 200 meter diatas permukaan laut seluas 9.550 Ha (4.49 %)
- Daerah ketinggian 200 sampai dengan 500 meter diatas permukaan laut seluas 11.373 Ha (5.35 %)
- Daerah ketinggian 500 sampai dengan 1000 meter diatas pemukaan laut seluas 79.215 Ha (37,24%)
- Daerah ketinggian 1000 sampai dengan 1400 meter dari permukaan laut seluar 112.587 Ha (52,92%)

Bila dilihat dari sudut kemiringan atau lereng tanahnya dapat
dibedakan sebagai berikut:
- Datar 2% = 23.900 Ha (11,24%)
- Landai 2-5% = 74.919 Ha(35,22%)
- Miring 15-40% = 41.169 Ha(19,35%)
- Curam 40% = 72.737 Ha(34.19%).

Catatan :
Untuk melakukan pendakian ke gunung sibayak dapat melalui :
1.Jalur 54 dgn titik awal pendakain dari perusahaan pabrik Aqua atau penatapan jagung rebus.
2. Jalur Sibayak I, dgn titik awal pendakian berada dikaki gng Sibayak di desa Raja Berneh 15 km dari kota Brastagi.
3. Jalur Sibayak II, dgn titik awal pendakian berada dikaki gng Sibayak didesa Jaranguda 1,5 km.

Untuk Transportasi dari kota medan, kita bisa mengunakan bus umum Sinabung Jaya dengan ongkos 5000 per orang. Masalah perijinan tidak ada masalah, kalo kita dah sampai di kaki maka kita tinggal daki aza, setelah kita sudah menyelesaikan ristribusi sebesar 2000 per orang di kaki gunung Sibayak. Sebagai tambahan umumnya pendakian gunung Sibayak dilakukan malam minggu.

Gunung Singgalang 2877 m

 
Gunung ini hampir mirip dengan Gunung Merbabu di Jawa Tengah, gunung singgalang yang berada di propinsi Sumatera Barat ini merupakan gunung yang berpuncak masif. Gunung ini bisa didaki dari beberapa tempat: Pakan Sinayan, Koto Tuo, Balingka dan Pandai Sikat. Gunung ini mempunyai telaga di puncaknya yang merupakan bekas kawah, Telaga itu dinamakan TELAGA DEWI. Singgalang sudah tidak aktif lagi dan hutannya sangat lembab karena kandungan air yang banyak.


Description: http://www.highcamp.org/file/singgalang/image/sgl01.jpg
Seperti halnya gunung gede di Jawa Barat, setiap malam minggu singgalang selalu ramai dikunjungi oleh pendaki. Selain itu jika memulai pendakian lewat desa Pandai Sikat, kita juga bisa menikmati wisata kebudayan. Karena desas ini terkenal akan tenun songketnya.



Pada umumnya para pendaki memulai pendakian dari desa Pandai Sikat. Dari kota Padang, desa ini bisa dicapai dengan naik bus tujuan Bukittinggi, dan turun di Koto Baru. Dan kemudian dilanjutkan dengan menumpang angkot sampai ke desa pandai sikat. Angkot berhenti sampai desa Pandai Sikat. Sebaiknya anda negosiasi dengan supir angkot untuk mengantarkan anda sampai ke pemancar relay TVRI dimana titik pendakian dimulai. Akan tetapi anda juga harus siap untuk berjalan kaki dari Koto Baru sampai ke pemancar TV dengan berjalan kaki. Karena kadang-kandang amat susah untuk menemukan transportasi.




Disebelah pemancar TVRI, terdapat sebuah kantin kecil akan tetapi hanya buka pada malam minggu saja, saat mana pendaki banyak mengunjungi gunung ini. Dari sini pendakian dimulai dengan melewati ladang-ladang penduduk. Setelah melewati ini kita akan sampai dimulut hutan, keadaan jalan setapaknya dengan kemiringan yang bervariasi. Semakin kita masuk kedalam hutannya akan semakin terasa lembab dan sedikit gelap, karena disebabkan oleh rapatnya pepohonan. Setelah agak lama berjalan kita akan menemukan sumber mata air yang akan kering dimusim kemarau.




Seperti yang anda lihat diphoto, airnya begitu bersih dan jernih, tempat ini sangat cocok untuk mendirikan tenda dan bermalam, akan tetapi puncak masih jauh. Dimusim panas kadang-kadang airnya kering, jika anda rencana mendaki dimusim kering, sebaiknya anda menanyakan sama penduduk setempat terlebih dahulu apakah tempat itu ada airnya atau tidak.




Pepohonan di gunung ini sangat rapat, ini menyebabkan dibeberapa tempat tidak begitu mendapat sinar matahari yang cukup, dan keadaan tanah yang sangat lembab.


Setelah lama menempuh jalan setapak yang menanjak serta lembab dan basah, kita akan sampai didaerah terbuka yang banyak ditumbuhi oleh bunga abadi edellweiss. Pendaki setempat menyebut tempat ini dengan nama "CADAS". Dari sini jalan sangat menanjak dari sini akan kelihatan puncak gunung Marapi, dan kemudian jalan setapak kembali masuk ke dalam hutan yang keadaan jalannya sangat becek dan berair karena sudah semakin dekat dengan Telaga Dewi.


Setelah melewati daerah cadas dan daerah hutan berjalan setapak yang becek, akhirnya akan terlihat pemandangan yang sangat memukau, yaitu telaga Dewi yang hening dan airnya sedikit beriak. Telaga ini terletak diketinggian 2800m dpl. Pada kujungan high-camp.com tahun 1994, kondisi telaga ini masih bersih dari sampah, mudah-mudahan kondisi tetap terpelihara. Dari sini perjalanan kepuncak tidak begitu jauh, jalan setapak kepuncak akan kita temui disebelah kanan telaga. Dari sini jalan setapak akan menutun kita memasuki hutan yang penuh dengan pepohonan yang berlumut tebal. Setelah berjalan 20menit kita akan sampai di puncak. Keadaan puncak sama seperti puncak gunung Salak di Jawa Barat. Yaitu penuh dengan pohon sehingga menghalangi pemandangan. Satu-satunya pemandangan yang bisa kita lihat adalah kota Bukittinggi serta lembah Ngarai Sianok yang terkenal itu.

Gunung Marapi 2891 m

 
Gunung Marapi dengan ketinggian 2.891 m dari permukaan laut. Gunung ini terletak berdampingan dengan gunung Singgalang, yang hanya dipisahkan oleh sebuah jalan raya yang menghubungkan kota Bukit Tinggi dengan kota Padang Panjang. Seperti halnya gunung Sibayak di Sumatera Utara dan gunung Gede di Jawa Barat, gunung Marapi juga selalu ramai didaki oleh para pendaki Sumatera Barat di setiap malam minggu. Titik awal pendakian ini adalah dari desa Koto Baru yang terletak dipinggir jalan antara Bukit Tinggi dan Padang Panjang.


Description: http://www.highcamp.org/file/marapi/image/mrp01.jpg
Gunung Marapi merupakan salah satu gunung api yang aktif untuk kawasan Sumatera. Bagi penduduk Sumatera Barat gunung Marapi ini mempunyai nilai cultural historis tersendiri. Mirip dengan daerah titik awal pendakian gunung Singgalang, daerah kaki gunung Marapi ini sudah banyak yang dibuka oleh penduduk setempat sehingga tidak banyak kesulitan. Serta penduduknya juga sama ramahnya. Dipuncak gunung ini terdapat beberapa buah kawah kecil dan besar, kawah besar merupakan gabungan dua buah kawah yang tadinya terpisah menjadi satu karena letusan yang hebat beberapa tahun yang lalu. Puncak gunung ini dikenal dengan nama puncak Merpati, dari puncak ini kita bebas memandang kesegala arah salah satunya yaitu pemandangan dataran Agam yang hijau kecoklatan. puncak ini sangat sempit dan disisi dalam merupakan kawah sedangkan sisi luar jurang yang curam.


Pendakian dimulai dari desa Koto Baru, dari desa terakhir ini pendakian terlebih dahulu akan melewati daerah yang terbuka, dengan udara yang sejuk dan selanjutnya kita akan melewati sebuah stasiun relay TV dan terus mendaki dan sampai di daerah yang dinamakan Persenggrahan. Tempat ini adalah warung-warung yang selalu ramai orang berjualan dimalam minggu saat banyak pendaki yang mendaki. Kemiringan gunung ini tidak terjal sehingga dirasa lebih terasa menyenangkan dibandingkan dengan tanjakan jalan setapaknya gunung Singgalang. Jalan setapak yang jelas dan mudah diikuti, hutannya tidak begitu rapat.
Setelah melewati daerah hutan kita kembali menuju daerah yang agak terbuka dengan tumbuhan yang biasa terdapat didaerah ketinggian. Tumbuhan jenis rendah, termasuk vegetasi sub alpine. Dari daerah kita akan sampai didaerah yang terdiri dari pasir dan kerikil. Ini merupakan daerah terbuka dan mirip dengan kondisi di gunung Slamet Jawah Tengah.
Memasuki daerah puncak kita akan menjumpai daerah dataran lebar yang kehitam-hitaman yang dipenuhi oleh lubang-lubang seperti kepundan yang teah mati. dari sini perjalanan terus lurus dan mendaki ke arah puncak gunung Merapi yaitu puncak yang dikenal dengan nama puncak Merpati.


Perijinan untuk mendaki gunung ini tidak begitu sulit, gunung ini belum dikelola oleh taman nasional. Dari pengalaman terakhir highcamp web master mendaki gunung ini, pada waktu itu hanya perlu melapor ke kantor Polsek koto baru dengan menyerahkan photocopy KTP dan surat keterangan jalan (jika ada).


Dikaki gunung ini terdapat didesa Koto Baru terdapat sebuah telaga kecil yang kelihatan jelas dari jalan raya Bukit Tinggi - Padang Panjang. Sedangkan di gunung Marapinya sendiri kita bisa menyaksikan beberapa buah kawah dipuncaknya. Jika anda punya waktu yang cukup luang sebaiknya anda mengunjungi desa Pandai Sikat yang letaknya tidak begitu jauh dari desa Koto Baru. Desa Pandai Sikat ini terkenal akan tenun ikat dan Ukiran kayunya.

Gunung Sinabung 2475 m

Gunung ini berada di propinsi Sumatera Utara, tepatnya di Kabupaten karo dekat kota Brastagi. Gunung yang letaknya tidak jauh dari Gunung Sibayak ini mempunyai ketinggian 2.475m dpl, dan merupakan sebuah guung api yang sudah tidak aktif lagi. Hutannya masih asri dan lebat serta bentuknya yang merupakan kerucut sempurna, membuat medan pendakian gunung ini sangat menantang untuk didaki. Untuk mencapai
gunung ini bisa dilakukan dari Medan dengan menumpang bus jurusan Kabanjahe dan turun di kota hujan Brastagi. Ada dua bus yang biasa dipakai menuju kesana yaitu Sinabung Jaya dan Sutra. Kedua bus ini berhenti atau ngetem di jalan Jamin Ginting Padang Bulan Medan. dan dari sana dilanjutkan dengan naik angkotan pedesaan yang mempunyai nama "TAKASIMA", angkot ini berada dibelakang terminal Brastagi. Angkot Takasima ini menuju Lau Kawar yang merupakan pintu akses pendakian ke gunung Sinabung. Selain dari Lau Kawar, Gunung Sinabung juga bisa didaki dari arah Selatan yaitu dari desa Mardingding dan Desa Suka Meriah. Hanya saja kedua jalur ini sudah sangat jarang dipakai dan sudah mulai tertutup jalurnya.
Detail akses transportasi ke Gunung Sinabung sbb:
Dari Medan naik bus jurusan Kebang Jahe di Padang Bulan atau dari jalan Letjen Jamin Ginting dan turun di kota Brastagi, Tarifnya Medan - Brastagi Rp.4.000,- per orang. Dari terminal Brastagi dilanjutkan ke Lau Kawar dan hanya ada satu angkotan trayek kesana yaitu trayek TAKASHIMA dengan ongkos Rp.3.000,- per orang.





Danau Lau Kawar ( 1.425 m dpl )
( 03°11'45.0" LU 98°23'11.1" BT )
Danau Lau Kawar ini terletak persis dikaki Gunung Sinabung dan merupakan pintu akses utama pendakian. Ditepi danau kecil ini terdapat camping ground yang sering dipadati oleh para pengunjung yang camping diakhir pekan. Hutan disekitar danu ini masih sangat asli dan lebat.


Pintu Rimba ( 1.557 m dpl )
( 03°11'27.0" LU 98°23'10.6" BT )
Saat mulai mendaki dari Lau Kawar dan melewati perladanan penduduk akan sampai di batas hutan yang biasa disebut disana dengan "Pintu Rimba". Hati-hati melewati posisi pintu rimba ini karena terdapat persimpangan. Jalan yang benar adalah membelok kekiri dan jalan yang salah adalah yang lurus dan akan menggiring pendaki pada jalan buntu yang menyesatkan.


POS I ( 1.641 m dpl )
( 03°11'09.9" LU 98°23'19.5" BT )
Pos I ini bisa dicapai setelah kurang lebih mendaki selama 30 menit dari Pintu Rimba. Pos I ini tidak ada ciri-ciri khususnya hanya 2 pohon tumbang dan sedikit dataran. Pada pos ini terdapat pertigaan, jalur yang benar adalah yang lurus, sedang yang kekanan akan menuju turun dan melambung ke punggungan yang lain.


POS II ( 1.697 m dpl )
( 03°11'00.1" LU 98°23'15.7" BT )
Pos II berjarak sekitar 1 jam perjalanan dari Pos I. Selepas Pos I jalan setapak terus mendaki dan kita akan mendapati beberapa jalur yang cukup terjal. Tepat sebelum Pos II terdapat sebuah tanjakan yang cukup curam kemiringannya lebih kurang 80 derajat dan cukup tinggi tinggi. Pos II sendiri merupakan sebuah pelataran yang cukup lapang dan bisa memuat 2 tenda.


POS III ( 1.842 m dpl )
( 03°10'52.7" LU 98°23'22.8" BT )
Pos III berjarak kira-kira 30 menit dari Pos II, Pos II sendiri jika dilihat sepintas jauh dari bentuk Pos karena berada pada sebuah tanjakan dan hanya ada tanah datar yang sempit sekali. Bahkan untuk mendirikan tenda ukuran dua orang agak susah.


POS PANDAN ( 1.962 m dpl )
( 03°10'43.4" LU 98°23'21.2" BT )
Pos Pandan ini berada diatara Pos III dan Pos IV, dan berjarak sekitar satu jam perjalanan dari Pos III. Di pos inilah kita bisa menemukan
sumber air, tapi hendaknya ceklah dulu sebelum mendaki dengan petugas ranger di Lau Kawar tentang sumber air ini, terutama sekali dimusim panas.


POS IV ( 2.187 m dpl )
( 03°10'30.0" LU 98°23'24.9" BT )
Pos IV ini berjarak sekitar 30 menit dari Pos Pandan. Pos IV ini adalah pos yang terluas di jalur Lau Kawar ini. Sebuah dataran yang cukup menampung tinga hingga empat tenda. Sebelum mencapai lokasi ini, saat keluar dari daerah Pos Pandan akan bertemu denan daerah terbuka dimana kita bisa melihat jelas danau Lau Kawar dan pedesaan disekitarnya




PUNCAK UTAMA (2.475 m dpl )
( 03°10'17.3" LU 98°23'26.3" BT )
Sebelum mencapai puncak kita akan dihadapkan terlebih dahulu dengan sebuah tanjakan terjal dengan kemiringan 80 bahkan 90 derajat yang berada didaerah terbuka, tanjakan tebing batu ini dinamakan oleh pendaki setempat dengan nama "
TANJAKAN PATAH HATI". Kecelakaan sering terjadi dijalur tanjakan ini, jika pendaki membawa beban
ransel yang cukup besar hendaknya berhati-hati sewaktu turun melewatinya. Didaerah puncak Sinabung terdapat tiga puncak yaitu Puncak utama, Puncak Kedua dan Puncak Batu Segal yang oleh pendaki setempat disebut sebagai puncak Flash Gordon. Ketiga puncak ini mengapit sebuah teras yang luas dan datar yang bisa dipakai sebagai lokasi untuk mendirikan tenda. Akan tetapi mengingat angin yang bertiup kencang diteras ini disarankan agar tenda yang didirikan disini merupakan tenda yang memang didisain untuk mendaki gunung bukan untuk camping biasa.

Berikut adalah waypoint koordinat dari GPS untuk rute pendakian dari Lau Kawar:
  • 03°11'45.0" LU 98°23'11.1" BT ketinggian 1425m (Danau Lau Kawar)
  • 03°11'37.8" LU 98°23'15.5" BT ketinggian 1486m
  • 03°11'27.0" LU 98°23'10.6" BT ketinggian 1557m
  • 03°11'09.9" LU 98°23'19.5" BT ketinggian 1641m
  • 03°11'08.3" LU 98°23'16.8" BT ketinggian 1661m
  • 03°11'00.1" LU 98°23'15.7" BT ketinggian 1697m
  • 03°11'54.9" LU 98°23'19.3" BT ketinggian 1768m
  • 03°11'52.7" LU 98°23'22.8" BT ketinggian 1842m
  • 03°10'43.4" LU 98°23'21.2" BT ketinggian 1962m
  • 03°10'33.0" LU 98°23'23.7" BT ketinggian 2028m
  • 03°10'32.5" LU 98°23'21.8" BT ketinggian 2129m
  • 03°10'30.0" LU 98°23'24.9" BT ketinggian 2187m
  • 03°10'20.6" LU 98°23'26.2" BT ketinggian 2396m
  • 03°10'17.3" LU 98°23'26.3" BT ketinggian 2475m
  • 03°10'14.8" LU 98°23'27.1" BT ketinggian 2424m (lokasi camp)


Perijinan untuk pendakian ke Gunung Sibayak ini tidaklah terlalu berbelit-belit. Untuk retribusi memasuki areal Danau Lau Kawar akan dikenakan Rp.1.500,- per orang dan jika akan mendaki Sinabung kita diharuskan lagi untuk membayar retribusi pendakian Rp.1.500,- orang. Selain itu photo copy KTP juga akan diminta. Di gunung Sinabung ini sudah mempunyai tatacara pengendalian sampah yang baik. Yaitu setiap pendaki akan di cek oleh petugas setempat
(yang dikenal dengan nama petugas SAR Sinabung) peralatan dan makanan yang dibawa agar. Selain memastikan para pendaki mendaki dengan peralatan yang diharuskan juga untuk memastikan pendaki akan membawa turun kembali sampah yang dihasilkan dari perbekalan logistik yang mereka bawa. Usaha ini terlihat cukup manjur, karena sewaktu kunjungan highcamp pada bulan May 2004 terlihat kawasan puncak dan jalan setapaknya bersih dari sampah. Meskipun ada sampah tapi jumlahnya tidak terlalu signifikan.

Ada banyak sekali tempat-tempat menarik di kawasan gunung Sinabung ini, dan semuanya masih alami dan serta bersih. Berikut adalah beberapa tempat menarik yang kami rekomendasikan.

DANAU LAU KAWAR
Danau ini terletak diketinggian 1.425m dpl. dan dikelilingi oleh hutan yang masih lebat. Danau yang arti namanya adalah air bening ini banyak dikunjungi oleh para campers diakhir pekan. dan selain itu disini juga terdapat villa yang disewakan dengan harga yang cukup terjangkau yaitu Rp.30.000 perkamar dan permalamnya. Danau berair tenang ini masih minim fasilitas, akan tetapi
sudah ada penduduk setempat yang berjualan Nasi dengan lauk Indomie atau telor goreng. Dan juga ada kamar mandi yang disewakan Rp.1.000 untuk sekali mandi. Jika mau di danau kita juga bisa mandi, akan tetapi karena daerah ini cukup dingin suhunya sehingga jarang sekali pengujung yang berenang di danau ini. Meurut legenda cerita setempat setempat danau ini terbentuk adalah karena air mata seorang nenek yang sedih dengan kelakuan cucunya. Air mata sang nenk terus mengalir sehingga menenggelamkan desa mereka. Dan menurut legenda desa yang tenggelam tersebut berada didasar danau Lau Kawar ini dengan rumah-rumah yang masih berdiri.


BATU OUKUP
Batu Oukup adalah batu yang mengeluarkan hawa panas, dan terdapat dibeberapa tempat di Gunung Sinabung. Batu panas ini terbentuk dari aktivitas vulkanologi gunung ini. Banyak pendaki lokal yang memanfaatkan tempat ini untuk bermalam jika mereka tidak membawa tenda. Dengan menempelkan badan mereka kepada diding batu tersebut sudah membuat mereka hangat. Atau jika ingin menikmati sauna alam juga bisa memanfaatkan batu ini


KAWASAN PUNCAK SINABUNG
Dikawasan puncak Sinabung terdapat sebuah kawah yang cukup besar yang merupakan gabungan dari dua kawah sebelumnya. Selain puncak utama juga ada puncak Kedua dan puncak Batu Segal. Diantara puncak itu terdapat sebuah teras yang lebar. Puncak Batu Segal bisa didaki akan tetapi perlu ekstra hati-hati karena kita harus memanjatnya. pada waktu-waktu tertentu Di
Sinabung angin bertiup cukup kencang. Dan akan berbahaya jika menaiki puncak Batu Segal pada saat angin bertiup kencang. Dari puncak utama kita bisa melihat pemandangan seperti dataran tinggi Karo, Danau Lau Kawar, danau Toba, Kota Brastagi dan Kota Prapat.

 
Untuk peta Gunung Sinabung adalah :
  • Lembar nomer 0619 - 31 judul Berastagi skala 1:50.000
  • Lembar nomer 0619 - 22 judul Kabanjahe Skala 1:50.000




Gunung Dempo 3159 m

 
Gunung ini terletak di perbatasan propinsi Sumatera Selatan dan propinsi Bengkulu. Untuk mencapai desa terdekat, terlebih dahulu anda harus mencapai kota Pagar Alam, kurang lebih 7 jam perjalanan darat dari Palembang. Dari ibukota Sumsel ini tersedia banyak bus ke arah Pagar Alam, salah satunya dengan menggunakan bus Dharma Karya. Atau apabila anda dari Jakarta, sebelumnya dapat menumpang bus jurusan Bengkulu atau Padang, dan turun di Lahat.


Kota Pagar Alam, memang sesuai dengan namanya, kota ini jelas dikelilingi barisan pegunungan Bukit Barisan dan yang tertinggi dari barisan tersebut adalah Gunung Dempo. Gunung ini sangat indah menjulang tegak menggapai langit nan biru apabila dilihat pada pagi hari. Oleh karena itu sangat tepat bila bermalam dulu di kota ini, disini banyak tersedia losmen atau motel, berkisar Rp20 ribu semalam. Budaya kota yang sudah berbaur dari berbagai suku baik pendatang maupun asli menciptakan kedamaian yang anda tidak peroleh di kota-kota besar. Dari terminal Pagar Alam, terlebih dulu mencarter mobil/taksi untuk jurusan Pabrik Teh PTPN III yang jaraknya mencapai 15 KM dari terminal. Di Pabrik ini ada baiknya anda berkenalan dengan seseorang yang biasa dipanggil pak Anton, beliau termasuk yang dituakan oleh para pencinta alam seantero Sumsel-Lampung. Dengan meminta bantuannya, mobil carteran akan membawa anda ke desa terdekat dari kaki gunung Dempo, yang dapat memakan waktu lebih dari 20 menit, karena jalannya cukup terjal, berkelok dengan melewati hamparan kebun teh nan hijau.


Dusun VI, biasa disebut, dari sini anda harus melaporkan diri/bersilahturahmi dengan kepala keamanan desa, Wamin namanya. Di desa ini pula ada baiknya terlebih dahulu beristirahat sambil mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik. Hanya sayang, jangan berharap kebutuhan logistik anda dapat dipenuhi disini, warung yang ada sangat kecil, itupun cuma satu. Maklum rata-rata yang tinggal di sini adalah buruh pemetik teh, yang rata-rata berasal dari pulau Jawa. ketinggian altitude disini mencapai 1200 mdpl. Jadi anda tinggal mendaki 1900 meter lagi untuk mencapai puncak Dempo.
Jalur menuju ke puncak gunung inipun sudah sangat jelas dan bahkan di hari-hari biasa pun banyak orang desa yang sengaja naik ke puncak baik itu untuk mencari kayu ataupun sekedar berhiking ria. gunung ini memang cukup tinggi tetapi air jernih yang ada terdapat sampai setengah perjalanan ke gunung ini sehingga para pendaki tidak perlu khawatir kehabisan air minum selama perjalanan. Sebuah kali kecil yang jernih, mengalir di perbatasan hutan pertanda kita mulai memasuki daerah hutan yang ditumbuhi dengan tumbuhan yang mirip seperti yang kita dapati di gunung Gede-Pangrango, yaitu hutan montana. Jalan setapak penuh dengan akar-akar yang melintang, kemiringan lereng sendiri cukup curam untuk memeras keringat. Tidak ada tanda-tanda khusus, keadaan hutan ini hampir homogen dan sangat hening.




Empat atau lima jam kemudia, kita akan memasuki daerah dengan vegetasi tumbuhan berpohon rendah dan semakin rendah, beberapa daerah agak terbuka, pandangan pun menjadi luas. Gunung Dempo memiliki dua puncak yang satunya bernama puncak api. Menjelang puncak pertama Dempo yang merupakan dataran masif, Puncak pertama ditumbuhi tanaman yang rendah mirip perdu. Dari puncak pertama ini kita turun kembali kelembah yang diapit oleh puncak pertama dan puncak utama. Dilembah ini terdapat sebuah sumber mata air mengalir disini. Hanya airnya yang jernih ini sedikit kecut rasanya, mungkin pengaruh rembesan belerang.
Pendakian kepuncak utama tidak terlalu sulit. Lerengnya terdiri dari kerikil dan batu-batu dengan kemitingan lereng sekitar 40°, cukup stabil untuk didaki. Puncak utama gunung Dempo (3158 m), Merupakan kawah gunung berapi yang masih bergejolak dengan diameter sekitar seratus meter persegi. Dinding kawah cukup terjal dan tidak mungkin bisa dituruni tanpa batuan tali temali. Pemandangan dari puncak cukup mengasyikan. Selain kawah yang memberikan kesan khusus, tampak juga terhamparan propinsi Bengkulu dengan Lautan Hindia dengan hamparan lembah yang sunyi dan hening. Perjalanan turun hanya memakan waktu dua jam. Bila kemalaman anda bisa menginap di Dusuun VI, dengan terlebih dahulu minta izin kepala keamanan di sana.


Heru Gunawan>>>> member milis highcamp
Ada sedikit tambahan mengenai jalur menuju puncak Dempo, Setelah melewati shelter III kita akan menemukan apa yang dinamakan Dinding Lemari. Orang sana menyebutnya demikian dikarenakan bentuk tebingnya yang mirip dinding rata dan jika hujan datang agak sulit mendaki kesana karena licinnya batu dan sebelum mencapai puncak kita akan menemukan batuan cadas yang mulai terbuka atau keluar dari vegetasi, menanjak di batuan cadas memang enak sekali baik dikala hujanpun karena
sol sepatu kita melekat dan tidak berbahaya sama sekali karena tidak membuat kita terpeleset. Jika sampai puncak kita turun ke Alun-alun disana sumber air sangat banyak dan jernih, Kita juga menemukan sumber air yang cukup banyak di Alun2 Sebelah barat gunung Dempo yaitu namanya Telaga Putri. Di Telaga Putri kita bisa menggunakan air untuk Mandi, Memasak, dan Mencuci karena airnya mengalir dan banyak debit yang dikeluarkan. Sementara kita menghadap utara kita akan melihat puncak merapi yang kalau didaki hanya 15 menit dari alun-alun. Angin yang bertiup di puncak merapi cukup kencang karena caldera sangat terbuka, dan air dikawah kadang bisa berubah mengikuti cuaca. Pokoknya tipikal gunung Dempo-Merapi kalau di Jawa Barat mirip Gunung Gede-Pangrango.


Gunung Talamau 2912m dpl

Gunung yang terletak di propinsi Sumatera Barat tepatnya di Kabupaten Pasaman Barat ini, merupakan satu dari beberapa gunung yang mempunyai panorama alam yang menarik di daerah Minang Kabau. Dengan ketinggian 2982m dpl menjadikannya sebagai puncak tertinggi daerah Sumatera Barat. Gunung ini bisa didaki dari desa Pinaga. Gunung Talamau mempunyai keunikan tersendiri yaitu pada puncaknya terdapat banyak telaga, dan umumnya jumlah telaga tersebut
selalu berbeda-beda dan tidak selalu sama setiap dijumpai para pendaki. Jumlah yang umum terlihat adalah 13 telaga. Gunung Talamau berdekatan sekali dengan Gunung Pasaman hanya dipisahkan oleh sebuah sungai. Dari daerah puncak Gunung Talamau kita bisa melihat dengan jelas puncak Gunung Pasaman, atau yang dikenal juga dengan sebutan sebagai "Puncak Rajo Imbang Langik" yaitu nama yang diambil dari nama seorang raja yang pernah bertahta di daerah Pasaman ini pada dulunya. Untuk mencapai puncak Gunung Talamau kita akan melewati 6 pos. Dari puncak gunung Talamau kita bisa menyadel atau turun dan naik ke Gunung Pasaman. Penduduk disekitar gunung Talakmau ini hidup dengan mata pencaharian bertani dan mayoritas beragama Islam. Gunung ini lebih terawat dibadingkan dengan gunung Marapi dan Singgalang. Jauh lebih bersih, ini tidak lepas dari dedikasi penduduk setempat yang selalu menjaga keasrian dan kebersihan Gunung Talakmau dari pendaki-pendaki yang tidak bertanggung jawab. Untuk Akomodasi yang ada dan tidak jauh dari gunung ini adalah Hotel Hamco dan Wisma Yanti di Padang Tujuh yang berjarak sekitar 3 km dari desa Pinaga. Selain itu juga terdapat lokasi Camping Ground di Bukit Harimau Campo yang tidak jauh dari lokasi air terjun Puti Lenggo Geni. Selain keindahan alamnya gunung ini juga banyak menyimpan cerita-cerita menarik yang berasal dari legenda yang dipercaya oleh penduduk setempat. Seperti contoh saat kita memasuki Padang Siranjano, diwajibkan untuk membaca "Assalamualaikum" karena dipercaya didaerah tersebut dihuni oleh seorang Kyai. Dan juga nama-nama puncak dan telaga di gunung ini juga diambil berdasarkan beberapa cerita legenda yang diyakini oleh penduduk disekitar gunung Talamau ini.
AKSES TRANSPORTASI
Dari kota Padang desa Pinaga yang merupakan desa titik awal pendakian bisa dicapai dengan menggunakan Bus "PERSADA". Ongkosnya adalah Rp.10.000,- Jika dari kota Bukit Tinggi, kita harus naik bus trayek Simpang Ampek dengan ongkos Rp.13.000,- kemudian dilanjutkan dengan menumpang "KERI" (sejenis angkot) dengan ongkos Rp.3.000,- dan jarak tempuhnya kurang lebih 10km. Jalur resmi menuju puncak Gunung Talamau adalah dari desa Pinaga akan tetapi juga ada pilihan jalur pendakian lainnya yang baru saja dirintis oleh "Kuncen" gunung itu yaitu Daniel Zulekha. Jalur ini berawal dari desa Malapah Pasaman Timur. Selain itu juga bisa dari Desa Durian Kandang Aia Maruek. Jalur ini akan meuju puncak Gunung Pasaman terlebih dahulu kemudian baru menyadel ke puncak Gunung Talakmau. Jika kita mendaki dari desa Pinaga dan turun didesa Durian Kandang, akan memakan waktu kurang lebih 5 hari.


POSKO 1 DESA PINAGA 287m dpl
00° 08' 21.1" LU 099° 54' 32.4" BT
Desa Pinaga yang berada pada ketinggian 320m dpl. Posko 1 berada tidak jauh dari jalan raya Simpang Empat - Panti. Dari Posko 1 menuju Posko 2 atau yang berada di Bukit Harimau Campo, akan melewati 4patok kilometer yaitu Km14, Km13, Km12, Km11. Keadaan jalan dari Posko 1 ke Posko 2 merupakan jalur jalan gerobak. Selain itu kita juga akan melewati persawahan dan perladangan penduduk.


POSKO 2 PONDOK BUKIK HARIMAU CAMPO 676m dpl
00° 06' 56.7" LU 099° 56' 09.8" BT
Perjalan dari Posko 1 hingga sampai ditempat ini sekitar 2,5 jam. Posko 2 ini berada pada ketinggian 710m dpl. Ditempat ini terdapat sebuah pondok yang dihuni oleh seorang pendaki asal Sumatera Barat yang merupakan seorang volunter yang merawat dan memelihara gunung Talamau ini. Tidak jauh dari lokasi ini kita bisa menemukan sebuah air terjun yang cukup besar bernama
air terjun Puti Lenggo Geni.


POSKO 3 PONDOK RINDU ALAM 1109m dpl
00° 05' 56.4" LU 099° 57' 11.2" BT
Posko ini dikenal juga dengan nama Sari Bunyibunyian karena pada tempat ini kita mendengar aneka bunyi seranga dan burung-burung. Posko dengan ketinggian 1100m dpl ini berjarak waktu tempuh dari pos sebelumnya sekitar 2,5 jam. Di pos ini kita tidak menemukan adanya pondok kecuali sebuah tanah datar dan juga di pos ini terdapat
sumber mata air berupa sungai kecil, sehingga kita bisa mengisi perbekalan air.


POSKO 4 BUMI SARASAH 1865m dpl
00° 05' 20.9" LU 099° 58' 05.9" BT
Setelah menempuh perjalanan selama lebih kurang 3 jam maka kita akan sampai di pos Bumi Sarasah. Disini terdapat sebuah pondok tanpa dinding. Dilokasi pos ini juga kita bisa menemukan
sumber mata air berupa sungai kecil yang mengalir jernih. Posko ini berada pada ketinggian 1865m dpl.


POSKO 5 PANINJAUAN 2575m dpl
00° 04' 46.3" LU 099° 58' 36.34" BT
Pos ini berjarak tempuh sekitar 2 jam 25 menit dari pos sebelumnya serta juga mempunyai
sumber mata air. Jalan setapak dari posko Bumi Sarasah hingga posko Paninjauan ini sedikit lebih curam dibandingkan keadaan jalan setapak sebelumnya. Di pos ini kita bisa menemukan sebuah pondok beratap seng tanpa dinding. Tidak lama kemudian kita akan memasuki daerah yang cukup terbuka bervegetasi rendah.


PADANG SIRANJANO 2764m dpl
00° 04' 36.9" LU 099° 58' 51.9" BT
Dari posko 5 menuju basecamp Rajawali Putih berjarak tempuh sekitar 75 menit. dan setelah melewati tanjakan yang cukup curam maka kita akan sampai disebuah dataran padang rumput yang bernama "Padang Siranjano" tidak lama setelah kita menempuh dataran luas ini maka kita akan menemukan telaga-telaga yang berjumlah 13 buah. selain itu juga puncak utama gunung Talamau ini juga sudah terlihat. Lokasi dekat telaga-telaga ini sangat cocok dijadikan sebagai tempat mendirikan tenda.


BASECAMP RAJAWALI 2782m dpl
00° 04' 30.8" LU 099° 58' 58.5" BT
Setelah berjalan menyusuri padang Siranjano ini sekitar 3 menit kemudian akan segera bertemu Telaga yang pertama dan cukup besar dan curam yaitu telaga Si Untuang Sudah, kemudian tak jauh dari sana juga terdapat telaga lainnya yang sangat indah yaitu telaga Puti Sangka Bulan dan Basecamp Rajawali terletak persis di pinggir telaga ini.



Puncak Tri Martha 2912m dpl
00° 04' 43.2" LU 099° 59' 02.1" BT
Gunung Talamau ini mempunyai 3 buah puncak yaitu puncak utama bernama
Trimarta, puncak Kedua Puncak Rajawali dan Puncak Ketiga bernama Puncak Rajo Dewa. Selain itu dari puncak akan terlihat jelas lokasi telaga-telaga yang ada di gunung ini, juga jika edarkan pandangan akan terlihat sayup sayup dikejauhan berdiri gunung Talang, gunung Marapi, gunung Singgalang dan gunung Tandikat.



Para pendaki diwajibkan untuk membawa bebrapa dokumen sebagai berikut:
  • KTP (siapkan juga photocopynya)
  • Surat ijin dari orang tua (Bagi remaja)
  • Surat dari organisasi (jika berasal dari sebuah organisasi)
Semua surat-surat tersebut diperlihatkan pada petugas posko saat akan mendaki, selain itu Logistik dan perlengkapan akan di cek saat naik dan turun gunung. Setiap pendaki diwajibkan membayar retribusi yang sudah termasuk asuransi dan biaya administrasi sebesar Rp.5.000,-
Berikut adalah larangan-larangan yang berlaku di gunung ini:
  • Tidak dibenarkan merusak flora dan fauna
  • Tidak dibenarkan membawa Tape recorder, radio, gitar dan alat-alat musik lainnya
  • Tidak dibenarkan membawa sabun atau bahan-bahan yang bisa mencemari sumber air
  • Tidak dibenarkan membawa dan meminum minuman keras jenis apapun, setiap pendakia harus menghormati adat istiadat setempat.
  • Didalam perjalanan maupun didalam suaka gunung tidak diijinkan berpencar-pencar
  • Tidak diijinkan pendaki putra dan putri tidur dalam satu tenda apapun bentuk kegiatannya
  • Tidak boleh berteriak-teriak atau bernyanyi-nyanyi keras
  • Tidak boleh menyalakan api didarah yang rawan kebakaran
  • Tidak boleh memasuki kawasan telaga seperti mandi, mencuci, dan lain sebagainya. Kecuali mengambil air untuk minum dan memasak
  • Dilarang keras melakukan tindakan mencoret bebatuan dan pepohonan serta tindakan vandalisme lainnya
  • Dilarang keras membuang kotoran disembarang tempat
  • Para pendaki diwajibkan membawa turun kembali sampah yang dihasilkan oleh mereka
  • Pendaki harus mematuhi lama ijin pendakiannya, paling lama empat hari setelah itu harus segera turun
  • Melaporkan kejadian atau kerusakan lainnya pada petugas lapangan atau posko.

Ada banyak sekali tempat-tempat menarik yang bisa kita kunjungi di gunung ini, objek-objek alam itu tersebar di gunung Talamau ini, diantaranya:
  • Air terjun Puti Lenggo Geni yang tingginya mencapai 109 meter
  • Padang Sirinjano, sebuah padang rumput yang berada di ketinggian 2640m dpl seluas 40 hektar yang dihuni oleh Rusa, Kijang, Kambing hutan dan Tapir.
  • Terdapat beberapa buah telaga yang dalam bahasa setempat disebut dengan Talago, jumlah normalnya adalah 13 buah telaga dan kebanyakan pendaki terkadang menemukannya dalam jumlah yang berbeda-beda, mungkin ini disebabkan oleh banyak sedikitnya kandungan air di gunung ini. Ke 13 telaga itu yaitu:
  • Ada kawag belerang
  • Ada lima puncak yang tersebar dikawasan puncak gunung ini
  • Ada empat goa yang berada didaerah puncak gunung Talamau
  • Sedangkan dikaki gunung ada objek wisata historis berupa Batu Balipek kain yang berada dikaki Gunung Pasaman didesa Aia Maruek Kinali.
Kontribusi Alex Tecumseh
Moderator Milis highcamp Medan/Sumatera Utara
ditambah dengan sumbangan informasi
dan VCD dari Moh. Daniel Zuleka
Data telah di update oleh tim pendakian Talamau highcamp
pada tanggal 9 - 15 Maret 2005
Dan di Updated lagi setelah pendakian
highcamp pada bulan Maret 2005

Akan di informasikan secepatnya

Kiriman update data untuk situs dari Pengunjung:
Nama : apip embi
E-mail :
apip@mail.com
Isi Data : G.Talamau -G.Pasaman

Dari G.Talamau ke G.Pasaman, route bermula dari Telago Puti Sangko Bulan
ke arah selatan. Route sejauh 9KM.

Selepas keluar dari daerah Padang Siranjano, route dipenuhi pokok yang
tinggi-tinggi dan bercerun (decending) adakalanya begitu curam.

Selepas 3KM akan ada satu checkpoint Batu Berjanjang setinggi kira-kira
20m yang bercerun hampir 90 darjah. Tali diikat bagi memudahkan pendaki.

Route seterusnya menurun hingga sampai satu lagi checkpoint Lembah Gumuti.
Muat untuk dirikan 4 tenda, ada lopak air berdekatan dan banyak pacat
disekitarnya.

dari lembah Gumuti, route mendaki (acending) sedikit. 1-2 jam perjalanan
akan lalu kawasan pokok resam. Ada mata air ditengah-tengah pokok resam
sebagai sumber air terakhir.

Route tak mencanak (tanjak) sebab route mengelilingi g.Pasaman.
Puncak Pasaman dikelilingi pokok-pokok yang tinggi dan berlumut. Muat satu
tenda. 5 minit dari puncak ada campsite yang boleh muat 3 tenda. Di puncak
Pasaman menarik tengok matahari terbit dari sebalik puncak Talamau.

Route Puncak Pasaman ke Desa Aia Maruek sejauh 14KM. Route hanya menurun.
2 jam perjalanan ada anak sungai.

Di KM6, ada campsite yang boleh muat 4-5 tenda tapi tiada sumber air.
Campsite ni kami baru tebas.

Pintu rimba antara KM8 ke KM9 dikenali Bukit Punggung Lading. banyak pokok
Jelatang sekitar KM9-KM11.

Route seterusnya melalui anak sungai. Seterusnya akan melintas sungai yang
berjeram (berbatu-batu) sesuai untuk mandi dan bersalin baju bersih.

Lepas sungai masuk ke perkebunan Kampung Kurai. Dari jalan tar (berturap)
Kg. Kurai ke Kinali sejauh 7KM.

antara photo sila ke
http://community.webshots.com/album/370720970rHYjJh




Gunung Tandikat 2430 m

Gunung Tandikat yang bertype stratovolcano ini dikenal juga dengan nama Tandikai, Tandike. Berdiri tegak dengan ketinggian 2430m daripermungkaan laut. Gunung ini membentang didataran tinggi Minang Kabau Sumatera Barat, kira-kira 7,5 km dari kota Padang Panjang. Kota ini dikenal sebagai kota yang mempunyai suhu terdingin di Sumatera Barat. Secara geografi Gunung Tandikat berada pada posisi 0° 25'57 30" Lintang Selatan dan 100° 19'01 69" Lintang timur. Gunung ini membentang lebar kearah
Selatan, dan disebelah Barat berbatasan dengan Danau Maninjau, salahsatu danau yang terkenal di Sumatera Barat. Sementara di sebelah Utara gunung ini berdampingan dengan Gunung Singgalang, dan sebelah timur merupakan gugusan volcanic Tersier yang sudah tua. Gunung ini sangat jarang sekali didaki dan Harimau Sumatera masih bisa ditemui pada hutan Gunung Tandikat ini. Sebaiknya jika ingin mendaki gunung ini anda ditemani oleh penduduk desa setempat yang sudah mengenal Jalur pada gunung ini. Keadaan jalan setapaknya tidak jelas dan bahkan kadang-kadang menghilang. serta hutannya masih rapat dan lembab, selain itu pada ketinggian sekitar 1800 m dpl, ada jalan setapaknya yang banyak sekali terdapat pacet, hal-hal diatas membuat gunung ini menjadi tantangan tersendiri bagi individu petualang yang selalu mencari hal yang baru.
Akses ke gunung ini ada dua rute yang bisa ditempuh yaitu:
Rute Desa Singgalang Ganting
Dari Kota Padang naik bis antar kota tujuan Bukit Tinggi dan turun di kota Padang Panjang, kemudian berganti dengan angkutan pedesaan trayek desa Singgalang Ganting. Melewati pemandian alam terkenal di kota Padang Panjang yaitu Lubuk Mata Kucing. Biasanya para pendaki bermalam di rumah penduduk didesa ini yang juga merupakan kuncen gunung ini, dan memulai pendakian keesokan harinya.
Rute Desa Malalak
Desa ini terletak tidak jauh dari Kota Bukit Tinggi dan bisa dicapai dengan angkutan pedesaan.
Rute yang paling ditempuh adalah dari Desa Singgalang Ganting. Disepanjang jalan setapak menuju puncak beberapa kali kita akan menjumpai sungai kecil. Gunung ini belum pernah meletus, keadaan puncaknya banyak ditumbuhi oleh pohon dan semak-semak membuat sedikit susah dan harus merintis jalan menuju puncak. Selain itu kita bisa menuruni kawahnya dan didasar kawah gunung ini terdapat beberapa lubang kecil kepundan yang mengeluarkan asap belerang serta berbunyi menderu. Pada dasar kawah ini cukup luas dan bisa mendirikan tenda. Selain itu jga terdapat telaga kecil tapi airnya berasa belerang.
Gunung Talang 2597 m

Gunung talang tegak berdiri di kota Anau kabupaten Solok propinsi Sumatera Barat. Secara geografis, terletak pada sudut lintang 0°58' 42.24 Lintang Selatan dan 100°40'46.10 Lintang Timur dengan ketinggian 2597 m dpl. Gunung ini tergolong stratovolcano dan dikenal juga dengan sebutan Salasi atau Sulasi. Gunung ini mempunyai kawah yang berada pada pinggang gunung seperti halnya gunung Lawu di Jawa Tengah. Kawah ini mempunyai panjang 300m dan 30-90 lebar.
Gunung Talang bisa dicapai dari Kota Padang dengan berbagai rute sbb:
Dari Jakarta dengan menggunakan bus tujuan kota Padang melewati jalur Sitinjau laut dan turun didesa Bukik Silek, Desa ini merupakan titik awal pendakian ke gunung Talang. Jika anda memakai angkutan udara atau laut dari Jakarta langsung menuju kota Padang, maka sebaiknya memakai rute sebagai berikut:

Rute Padang - Solok
Rute ini merupakan rute direct lansung melewati jalur jalan raya Sitinjau Laut. Dari terminal Lintas kota Padang naik mobil jurusan kota Solok melewati jalur Sitinjau Laut dan turun didesa Bukik Silek.

Rute Padang - Padang Panjang - Solok - Bukik Silek
Rute ini merupakan rute melingkar, dari terminal bus Lintas kota Padang naik bus tujuan Bukittinggi melewati hutan lindung Lembah Anai yang terkenal dengan keindahannya, kemudian turun di kota Padang Panjang selanjutnya ganti dengan mini bus menuju kota Solok. Perjalanan dari kota Padang Panjang menuju Solok akan melewati danau Singkarak, danau ini adalah salah satu objek wisata yang terkenal di Sumatera Barat dan merupakan danau terbesar ketiga di pulau Sumatera setelah Danau Toba dan Danau Maninjau. Dari Kota solok kembali berganti kendaraan menuju desa Bukik Silek.

Rute kedua ini sebaiknya anda pilih sebagai rute untuk perjalanan ulang ke Kota Padang karena anda bisa sedikit bersantai di danau singkarak atau huan lindung Lembah Anai. Pendakian dari desa Bukik Silek jalan setapaknya berawal dari pematang sawah kemudian mulai memasuki hutan. Setelah agak lama berjalan kita akan dihadapkan oleh padang ilalang kemudian jalan setapak kembali menanjak mengikuti punggungan yang kiri kanannya jurang. Kemudian kita akan sampai pada puncak kedua dimana biasanya para pendaki mendirikan tenda. Puncak utama tidak begitu jauh lagi dari puncak kedua. Pemandangan dari puncak kita bisa melihat Kota Solok dan danau kembar yang dikenal dengan nama danau diatas dan danau dibawah yang merupakan salah satu objek wisata alam kabupaten Solok. Dan jika langit bersih akan tampak sayup-sayup gunung Kerinci.
SUMBER : http://www.highcamp.org
Courtsy web by: http://gempals.tripod.com/index.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar