Label

TULISAN-Q (317) Album_Q (183) vidio-Q (175) kayu aro (162) gunung kerinci (26)

Rabu, 24 Oktober 2012

sejarah kayu aro


KAYU ARO

Kayu aro merupakan nama sebuah kecamatan yang terdapat di bagian ujung utara provinsi jambi, yang berbatasan langsung dengan provinsi sumatra barat. Dimana kedua ini dibatasi oleh gunung tertinggi di sumatra yaitu gunung kerinci 3805 m Dpl. Dengan letak geografis demikian, kayu aro sangat cocok di jadikan tempat perkebunan, sampai-sampai sempat penjajah belanda mendirikan Pabrik Teh, yang terbesar di dunia, dengan kualitas teh terbaik di dunia, katanya, makanya coba dulu???? heheh
Kata kayu aro, di ambil dari sebuah nama pohon yang terdapat di kawasan desa Bedeng Dua, sebuah pohon yang berusia cukup tua yang menjadi ikon penting bagi kecamatan kayu aro. Karena pohon ini selalu memberikan isyarat, dengan daunya yang selalu hijau, yang terkadang memberikan interpertasi yang mistis bagi masyarakat kayu aro.
Pada awalnya, kayu aro berada dalam satu kecamatan Gunung Kerinci yang meliputi daerah Sulak sampai pelompek, seiring perjalanan waktu dan kebijakan pemerintah, maka kecamtan kayu aro menjadi kecamatan baru, kemudian sekitar tahun 2010an kecamatan kayu aro dibagi menjadi 2 kecamatan yaitu Kecamatan Gunung Tujuh dan Kecamatan Kayu Aro. Dan akhirnya, pada tahun 2012 kayu aro kembali dipecah menjadi 2 kecamatan lagi yaitu Kayu Aro dan Kayu Aro Barat. Untuk kantor kecamatan kayu aro tetap di desa batang sangir, sementara untuk kecamatan baru yaitu Kayu Aro barat masih menggunakan kantor sementara yaitu di desa bedeng dua, sementara pemerintah mencari lokasi yang setrategis untuk mendirikan kantor dan fasilitas yang mendukung, hal ini cukup
sulit karena sebagian besar wilayah kayu aro barat merupakan tanah PT.PN6 Kebun kayu aro, yang otomatis tidak dapat didiirikan kantor, akan tetapi jika ada MOU mungkin bisa. Semoga perkembangan wilayah tersebut lebih meningkatkan kemajuan kecamatan kayu aro, bukan hanya di bidang pemerintahan, ekonomi, pendidikan dan kesadaran akan lingkungan.
Adapun beberapa desa yang termasuk dalam wilayah kecamatan kayu aro barat:
     *  Batu Hampar
     *  Pasar Minggu
     *  Bedeng Delapan
     *  Sungai Lintang
     *  Kebun Baru
     *  N1
     *  Gunung Labu
     *  Giri Mulyo
     *  Sungai Jambu
     *  Sungai Kering
     *  Patok Empat
     *  Bento
     *  Bento Kampung
     *  Sungai Asam
     *  Dll, (jika masih ada pemekaran desa)
Adapun beberapa wilayah yang termasuk dalam Kecamatan Kayu Aro antara lain:
     *  Kersik Tua
     *  Bendung Air
     *  Batang Sangir
     *  Mekar jaya
     *  Lindung jaya
     *  Sungai tanduk
     *  Mekar sari
     *  Koto periang
     *  Koto tuo
     *  Pasar sungai tanduk
     *  Dll, (masih da pemekaran)
Penduduk Kayu aro, hampir 90% merupakan warga keturunan jawa, baik yang terlahir dari jawa maupun lahir di kerinci. Selebihnya merupakan etnis asli kerinci, minang serta batak. Kayu aro merupakan wilayah harmonis meskipun terdiri dari beberapa etnis suku yang mendiami, tidak ada perbedaan antara pribumi dan pendatang, keduanya sama-sama berjuang membangun kayu aro. Meskipun pada tahun 2000an ada sedikit ketegangan, akan tetapi tercipta perdamaian kembali.
Pada dasarnya masyarakat kayu aro, pertama datang dari jawa merupakan warga jawa yang di bawa belanda sebagai pekerja untuk mengelola pabrik teh, yang kini bernama PT.Perkebunan Nusantara 6, akhirnya lama kelamaan warga jawa di kecamatan kayu aro semakin meluas hingga keluar dari wilayah perkebunan, dengan membuka mata pencarian baru seperti bertani. PTP N 6 hampir sebagian besar warga kayu aro juga merupakan karyawan/pekerja di perkebunan tersebut, akan tetapi saat ini pegawai tetap sudah berkurang karena banyak yang pensiun, disamping itu recruitmen pegawai tetap mungkin tidak ada, jadi banyak pekerja yang menjadi pekerja lepas/tidak tetap.
Jadi jangan heran, jika anda datang ke kecamatan kayu aro serasa anda berada di pulau jawa, karena logat dan budaya jawa yang masih kental di bawa sampai sumatra. Diantara budaya yang masih ada antara lain yaitu kesenian kuda kepang, reog pono rogo, campur sari, wayang dan sebagainya yang masih kental. Akan tetapi masyarakat kayu aro juga tidak mengabaikan kebudayaan pribumi, bahkan kedua kebudayan sudah berjalan bersama.
Disamping kondisi warganya yang kondusif, yang paling tidak bisa kita abaikan adalah kondisi alamnya.  Kayu aro dengan udara yang sejuk, memiliki berbagai daya tarik baik dari segi wisata maupun historis. Banyak berbagai sumber air terjun, danau, perkebunan teh yang eksotis, tidak kalah indahnya gunung kerinci dengan segala keindahnya.  Dari segi historis, PT.PN6 kebun kayu aro merupakan peninggalan masa kolonial, yang masih menggunakan tehnik-tehnik pengolahan teh yang masih alami, serta alat-alat yang digunakan juga ada yang masih manual, sperti tungku pembakaran. Di samping itu, desaign rumah-rumah pejabat perusahaan merupakan gaya bangunan belanda yang tentu saja memiliki sejarah tersendiri, sebenarnya kayu aro sangat efektif dijadikan sebagai wilayah AGRO WISATA. Karena sumber daya yang tersedia cukup menjadi objek wisata, akan tetapi mungkin belum ada inisiatif dari pemegang keputusan.
Disamping itu, kami masyarakat kayu aro juga megharapkan suatu saat kayu aro dapat dipimpin oleh putra asli kayu aro, karena tentu saja memberikan efek tersendiri bagi masyarakat, jika di pimpin oleh putra/putri asli kayu aro. Begitu juga dengan segenap pegawai yang ada saat ini,
kebanyakan mereka semua merupakan pegawai dari wilayah yang jaraknya cukup jauh, tentu saja akan mengurangi kinerja pegawai tersebut, baik dari segi kualitas maupun jam kerja yang habis untuk transportasi.  Sebagaimana yang penulis amati sejak lama, dan penulis rasakan, khusunya dibidang pendidikan. Untuk saat ini, hampir sebagian besar guru-guru di sekolah negeri di wilayah kayu aro merupakan guru-guru yang berdomisili di wilayah sungai penuh, meskipun pemerintah telah menyediakan rumah dinas kebanyakan rumah dinas tersebut tidak dimanfaatkan oleh guru-guru tersebut, lebih memilih pulang-balik, padahal jarak rumah mereka yang cukup jauh. Dengan kondisi yang demikian, tentu saja banyak guru-guru yang terlambat dalam melaksanakan KBM di sekolah-sekolah, sehingga itu semua tentu saja merugikan siswa-siswa yang ada, membuat pendidikan kayu aro semakin terbengkalai. Mereka datang hanya melunasi tugas, meskipun datang terlambat, tentu muri-murid di rugikan dalam hal ini. Sesuai kemajuan pendidikan masyarakat kayu aro, banyak sekarang yang telah menjadi sarjana, mereka berharap untuk mengabdi di tanah kelahiranya kayu aro tercinta. Tentu saja, jika putra kayu aro sendiri yang menjadi seorang guru, tentu akan memberikan beban  moril dan semangat  tersendiri untuk memajukan kayu aro.
Semoga Peroses pemekaran wilayah kayu aro, memberikan dampak positif yang konstruktif. Bukan dijadikan media untuk memperkaya diri, memperkuat kelompok, dan oknum elit tertentu. Tapi semoga pemekaran ini, menjadi batu pijakan untuk menciptakan kayu aro yang madani, aman, tentram dan sejahtera.
Kesalahan kata dan tulisan, harap di maafkan karena penulis dalam masa pembelajaran.
                                                                                    Kayu aro 11 Oktober 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar